Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Tiga Masalah Pokok Dalam Perekonomian1. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi (What)
Dengan sumber daya yang tersedia produsen harus mampu memutuskan
penggunaan barang tersebut untuk sumber daya.
Untuk menentukan dengan tepat apa yang akan diproduksi, suatu negara
terutama para produsennya harus mempertimbangkan dua hal berikut:
a. Barang dan Jasa Apa yang Sebenarnya Dibutuhkan Masyarakat
1) Keinginan Memenuhi Kebutuhan Pokok Demi Kelangsungan Hidup
2) Sifat Manusia yang Selalu Kurang Puas
3) Rasa Ingin Tahu Manusia
4) Keinginan Mempermudah Pekerjaan
5) Sifat Suka Meniru ( Demonstration Effect )
6) Keinginan Manusia Mendekatkan Diri pada Tuhan
7) Keinginan Diakui dan Dihargai
b. Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi
Barang dan Jasa yang Dibutuhkan
2. Bagaimana cara memproduksi (How)
Teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-
faktor produksi atau sumber daya alam yang ada di dalam proses produksi.
Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan
jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah.
3. Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan (for Whom)
Untuk siapa atau lapisan masyarakat yang mana yang menikmati barang dan
jasa yang diproduksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan
tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan
antarpemilik faktor produksi.
Ketiga masalah di atas, yaitu what, how, dan for whom bersifat fundamental dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang maupun negara yang sudah maju.
Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
1. Masalah Produksi
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat produsen berpikir barang dan
jasa apa yang harus diproduksi lebih dulu, mengingat sumber daya yang serba
terbatas.
2. Masalah Distribusi
Dalam distribusi harus diperhatikan apakah barang dan jasa yang sudah
dihasilkan dapat sampai kepada konsumen dengan cara yang cepat dan tepat.
3. Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi berkaitan dengan pertanyaan “apakah barang dan jasa yang
sudah dihasilkan benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang
memerlukan?” Ada kemungkinan barang dan jasa tidak dapat dikonsumsi
karena harganya terlalu mahal, atau barang dan jasa tersebut tidak sampai ke
masyarakat yang membutuhkan.
Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional banyak dimanfaatkan manusia pada zaman dulu.
Pada zaman ini cara berproduksi masih mengandalkan tenaga manusia dan
sumber daya alam. Jadi hanya menggunakan faktor produksi asli.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki sistem ekonomi tradisional, yaitu:
a. belum ada pembagian kerja yang jelas;
b. kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan;
c. pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum mengenal uang);
d. adat (kebiasaan turun-temurun) sangat berperan dalam mengatur kehidupan
sehari-hari;
e. teknologi yang digunakan masih sangat sederhana;
f. belum ada pemisahan yang tegas antara rumah tangga konsumsi dengan
rumah tangga produksi sehingga tidak akan ditemukan adanya pabrik-pabrik.
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah sistem ekonomi yang
segala sesuatunya diatur oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini pemerintah pusat
memiliki kewenangan penuh untuk menentukan apa, bagaimana, dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi.
Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
a. Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah.
b. Hak milik perorangan tidak diakui, kecuali yang sudah dibagikan.
c. Semua sumber dan alat produksi adalah milik negara.
d. Tidak ada kebebasan berusaha bagi individu, karena pembagian kerja diatur
oleh pemerintah.
e. Harga-harga ditentukan oleh pemerintah.
Kebaikan sistem ekonomi komando;
a. Pemerintah bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan ekonomi.
b. Pengendalian dan pengawasan kegiatan ekonomi lebih mudah dilaksanakan.
c. Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Keburukan sistem ekonomi komando;
a. Potensi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat tidak bisa berkembang.
b. Milik perorangan tidak diakui.
c. Tidak ada kebebasan berusaha.
d. Keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada baik buruknya kualitas
pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Pada sistem ekonomi liberal pengaturan kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan pada masyarakat. Masyarakatlah yang menentukan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Pada sistem ini segala kegiatan ekonomi akan ditentukan oleh kekuatan pasar,
yakni kekuatan yang dibentuk oleh pertemuan antara permintaan dan
penawaran. Apabila seseorang ingin menguasai kekuatan pasar maka orang
tersebut harus memiliki modal (kapital), teknologi, dan kemampuan wirausaha
yang tinggi.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal;
a. Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
b. Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
c. Hak milik perorangan diakui.
d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit
oriented).
e. Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi.
f. Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar keuntungan.
g. Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.
Kebaikan sistem ekonomi liberal;
a. Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
b. Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan teknologi.
c. Hak milik perorangan diakui.
Keburukan sistem ekonomi liberal;
a. Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia.
b. Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak
adanya pemerataan pendapatan.
c. Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan atau campuran dari sistem
ekonomi komando dengan sistem ekonomi liberal. Pada sistem ini masyarakat
diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih
berperan untuk mengendalikan dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Tujuan sistem ekonomi campuran adalah agar tidak terjadi dampak
negatif (keburukan) dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi liberal
Peran pemerintah dalam sistem ekonomi campuran adalah, sebagai berikut.
a. Membuat peraturan-peraturan untuk mengendalikan kegiatan ekonomi
masyarakat.
b. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
c. Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung.
Salah satu penganut sistem ekonomi campuran adalah Indonesia, seperti
tertuang dalam UUD 1945 dan GBHN yang diberi nama sistem demokrasi
ekonomi atau sistem ekonomi kerakyatan, atau disebut juga dengan sistem
ekonomi Pancasila.
Ciri-ciri dari sistem demokrasi ekonomi adalah;
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sebagai pokok-
pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. Sumber kekayaan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga
perwakilan rakyat, dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada
lembaga perwakilan rakyat pula.
e. Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah
dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi
dan peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional.
f. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
g. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Disajikan dari berbagai sumber.